Kemenag Perkuat Wawasan Keislaman dan Keindonesiaan Aparaturnya

By Admin

nusakini.com--Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD Pontren) Kementerian Agama menggelar Pembinaan Integritas bagi pegawainya. Kegiatan yang berlangsung di Bogor, 19 – 21 Juni ini dimanfaatkan untuk memperkuat serta meneguhkan wawasan keislaman dan keindonesiaan. 

"Tentang komitmen keislaman dan keindonesiaan, pesantren jauh-jauh hari sudah mengajarkan kepada kita. Kita bisa gali ilmu yang luar biasa dari pesantren. Kita harus kembali ke pesantren. Karena pesantren adalah lembaga yang otentik yang kita miliki," ujar Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi di Bogor, Senin (19/06). 

Menurutnya, untuk meneguhkan wawasan keislaman dan keindonesiaan, ada dua hal yang bisa dikembangkan dari pesantren, yaitu: sanad keilmuan pesantren dan sanad kejuangan pesantren. Dari sanad keilmuan pesantren, kita bisa menggali bagaimana tradisi jaringan mata rantai keilmuan moderat yang dimiliki pesantren, melalui para pengasuh, sambung menyambung menjadi keilmuan yang berkembang hingga saat ini. Dari sanad kejuangan pesantren, kita bisa menengok sejarah yang sudah dilalui bangsa kita yang tak luput dari perjuangan tokoh tokoh kunci yang lahir dari rahim pesantren. 

"Terus-menerus harus saya ingatkan bahwa kita mempunyai tradisi hebat seperti itu di pesantren. Sejak awal pesantren ini ada, terus komitmen terhadap keislaman dan keindonesiaan. Ini perlu kita ketahui secara bersama," terangnya. 

Kasubag TU Dit. PD Pontren Abdul Rouf menyampaikan, kegiatan ini ingin menggali pemahaman bersama antar Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya pegawai Dit. PD Pontren mengenai pentingnya keislaman dan keindonesiaan. Kegiatan ini penting, kata Rouf, seiring masuknya ideologi transnasional yang bisa mengancam keislaman dan keindonesiaan. 

"Momentum Ramadan ini, harus kita manfaatkan sebaik baiknya untuk melakukan berbagai kebaikan, salah satunya menegaskan kembali komitmen kita sebagai Aparatur Sipil Negara mengenai keislaman dan keindonesiaan," kata alumnus UIN Walisongo Semarang ini.  

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Sekjen Kemenag Nur Syam, Peneliti Negara Islam versus Negara Pancasila dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Marzuki Wahid, Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sholahuddin, Terpidana Teroris Kurnia Widodo, dan Korban Bom Kuningan Iwan Setiawan. (p/ab)